Pemimpin vs Pimpinan

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Wednesday, 12 April 2017.

Ada banyak pimpinan di dunia kerja kita, namun ternyata tidak banyak yg memimpin.

 

Pimpinan adalah soal jabatan, yang kebanyakan diperoleh karena prestasi tertentu, kompetensi dan ketrampilan atas hal-hal teknis di lapangan. Bahkan ada yang dikarenakan punya kompetensi interpersonal yang tinggi, alias pintar bicara (diplomasi) dan pencitraan, yang kemudian kelak lebih menjadi pimpinan yang populer tapi tidak bisa memimpin.

 

Di sisi lain ada juga pimpinan yang mendapatkan jabatan karena masa jabatan yang secara otomatis perlu dipromosikan sesuai sistem. Tapi kenyataannya, mereka akan sibuk mengamankan jabatan tersebut agar bertahan, tahu bahwa sebenarnya tidak banyak yang bisa mereka lakukan untuk mencapai jabatan ini. Nothing.

 

 

Tidak heran bahwa kemudian banyak pimpinan yang asyik dengan hal-hal teknis, trampil namun tidak bersahabat. Atau sibuk pencitraan diri dan mengamankan jabatan masing-masing, seakan-akan hebat namun semu adanya. 

 

Seorang pemimpin punya visi dan peduli dengan orang lain. Mau mengembangkan orang-orang yang berada dalam tim, dan mampu mengayomi sekaligus mengajak kebersamaan untuk mencapai visi tersebut. Hal ini sudah biasa kita dengar, bukan? Tapi apakah sudah kita lakukan?

 

Karena pemimpin tidak selalu mengenai jabatan. Saya percaya bahwa dalam diri kita telah ada bibit-bibit sebagai seorang pemimpin. Hanya soal apakah kita sadari? Apakah kita 'mengaktifkan' kepemimpinan dalam diri? Atau tertutup oleh awan-awan tipis yg bernama tidak percaya diri, merasa tidak mampu, tidak punya waktu, ada prioritas lain. Atau bahkan tertutup oleh awan tebal yang bernama ego.

 

Bila seandainya saja kita mau bersumber pada cahaya Ilahi dan mau menghembuskan awan-awan itu, maka kita akan melihat betapa banyak yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan diri dan orang lain. Oh ya, pasti - mengembangkan diri terlebih dahulu sebelum mengembangkan orang lain. Bukankah kita perlu memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain? 

 

Seorang pemimpin mampu komunikatif, bukan hanya sekedar pintar berkomunikasi. 

Seorang pemimpin peka dan peduli atas perkembangan orang lain, bukan melulu tentang diri sendiri.

Seorang pemimpin punya visi, dan mampu mengajak kebersamaan untuk mencapai visi tersebut.

Seorang pemimpin mampu terus bergerak maju di kala orang-orang sedang terlena atau bahkan sedang terpukul mundur.

Di sisi lain, seorang pemimpin adalah juga seorang manusia biasa dan berani mengakui kerapuhannya. Tidak berusaha menutupi atau membungkusnya agar indah di mata orang lain.

 

Tentu saja semua hal tersebut adalah juga kompetensi, di samping kompetensi2 teknis lain yg perlu dimiliki. 

 

Jadi kembali pada judul di atas, pemimpin vs pimpinan. Yg mana yg kita inginkan?

 

 

About the Author

Mariani Ng

Mariani Ng

She is a Founder of PT. METAMIND Tata Cendekia and the first woman in ASIA who is certified and licensed trainer of  NLP – NS trainings to provide International Certification of Meta-NLP Practitioner, International Certification of Master Practitioner.

Click here for detail

Why METAMIND?  read