Articles tagged with: nlp

Mengapa vs Apa

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Tuesday, 24 January 2017.

Wajah Pak Agus merah padam, gusar menunggu Pak Andesta, supirnya yang sering terlambat menjemput. Ada rapat penting di kantor hari ini, tapi yang ditunggu belum juga tiba mesti sudah berlalu 30 menit.

 

Begitu Pak Andesta muncul di pintu, Pak Agus langsung bertanya dengan tidak sabar.  ‘Kamu tidak tahu hari ini saya ada rapat pagi-pagi!! Mengapa terlambat?’.

 

Yang ditanya segera menunduk, diam.

Pak Agus mengulang lagi pertanyaannya, ‘mengapa terlambat?’, habis sudah kesabarannya hari ini. Setelah sering hanya menegur dan memaklumi, hari ini alasan apapun yang keluar dari mulut supirnya ini siap di’terkam’.

 

‘Anu .. pak, tadi mau berangkat tapi ...’.

‘Tapi apa?!!’, kembali pak Agus menukas tidak sabar mendengar alasan-alasan penjelasan supirnya. Sudah bermacam-macam alasan yang pernah beliau dengar dari mulut satu ini, tapi tidak pernah berhenti terlambat.

 

Sebenarnya, apapun yang dijawab oleh Pak Andesta adalah respon atas pertanyaan yang ditanyakan oleh Pak Agus. Mengapa terlambat? Kata mengapa mengacu pada alasan, sesuatu yang menjadi penyebab dari keterlambatan. Tentu saja tidak jauh dari apa yang menurut Pak Andesta menjadi penyebab keterlambatannya, terlepas dari apakah itu tepat atau tidak tepat. Lebih jauh lagi, sebenarnya kata tanya ‘mengapa’ (sama halnya dengan ‘kenapa’) merujuk pada adanya alasan yang bisa ‘dikambing-hitamkan’.

 

Emosi? Bukan Masalah.

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Tuesday, 26 July 2016.

Emosi? Bukan Masalah.

Beberapa tahun lalu saya pernah tulis tentang 'Well-Formed Problem'. Istilah ini muncul sebagai antagonis dari 'Well-Formed Outcome' yang dipelajari di NLP Practitioner untuk perencanaan target alias goal setting.

Sore ini mendadak terlintas istilah tersebut dan serta merta jari ini langsung 'menari' di atas HP-ku sambil duduk di cafe. Pikiranku melanglang ke saat-saat sertifikasi GTMC (Group & Team Meta Coach) oleh Michael Hall di Jakarta akhir Feb 2016 lalu.

'Emotion is never the problem. It is just the symptom' ..itu ucapannya beberapa kali baik di kelas maupun saat santai 'nge-wine' malam hari sambil bahas beberapa keadaan. Emosi merupakan gejala, bukan masalah.

Untuk Apa Neuro Semantics (NS) – NLP Diciptakan?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Wednesday, 13 July 2016.

Untuk Apa Neuro Semantics (NS) – NLP Diciptakan?

Pada sebuah forum diskusi tentang aplikasi NS-NLP bersama Dr. L. Michael Hall di Rumah METAMIND akhir Februari 2016 lalu, ada satu pertanyaan yang sederhana dari peserta: “Untuk apa sebenarnya NS-NLP ini diciptakan?”. Sontak seluruh mata melihat ke arah sumber suara, seluruh peserta yang adalah penggiat NS-NLP dan pengembangan manusia ini tertegun, termasuk saya.

Menarik, sekaligus terpesona oleh pertanyaan yang sederhana namun sangat mendasar ini. Ya, untuk apa NS-NLP ini dibuat? Lepas dari penjelasan Michael Hall, pertanyaan ini masih sering muncul dalam contoh-contoh praktis kehidupan, yang selalu saya jawab sendiri saat menemukan hal-hal yang menjadi terbantukan dengan adanya NS-NLP ini.

Why METAMIND?  read