Don’t worry .. be grumpy!!
Biasanya orang selalu berusaha happy, senang, menikmati. Bahagia seakan menjadi satu keharusan yang melambangkan kesempurnaan, semua orang ingin bahagia, semua orang ingin senang, semua orangingin bisa menikmati. Jadi tidak jelas, sebenarnya bahagia itu adalah tujuan atau proses.
Ketika ada sesuatu terjadi dan membuat kesal, kita lalu menyesal mengapa kita kesal dan tidak bahagia. Alhasil kita lalu marah atas kejadian itu karena membuat kita tidak bahagia, kecewa karena tidak sesuai rencana yang kemudian memicu emosi negatif yang semakin jauh dari bahagia dan senang tadi. Semakin dipikirin, semakin kesal dan berkeluh kesah. Yang kita kesalkan kali ini bukan lagi karena kejadian tadi, tapi justru karena kita kesal, marah, tidak bahagia dan tidak senang tadi. Kita memarahi kekesalan kita, kita menyesali kemarahan atas kekesalan ini, kita kecewa bisa menyesali kemarahan yang terjadi atas kekesalan tadi dan seterusnya dan seterusnya ... lalu kita bandingkan ‘keharusan’ menjadi bahagia dan senang tadi .. wah semakin jauh, semakin kesal, semakin kecewa .. bagai lingkaran setan .. tidak jelas lagi yang mana duluan. Yang jelas perasaaan dan emosi negatif saling bertumpuk.