Giving Feedback

Posted in Mariani Ng on Wednesday, 12 July 2017.

Giving Feedback

Feedback adalah umpan balik yang diberikan dengan tujuan membangun. Orang-orang takut diberi feedback karena sering menjadi kritikan yang cendrung menyalahkan. 

 

Pada sesi coaching, feedback merupakan hal penting karena melalui feedback inilah klien (coachee) bisa melihat cerminan dirinya. Itulah sebabnya memberi feedback merupakan keterampilan tersendiri yang perlu dimiliki oleh seorang Meta Coach agar feedback yang diberikan berdaya-guna dan membantu klien menjadi lebih baik lagi.

 

Sepanjang sesi coaching, seorang coach perlu mampu berperan sebagai pengamat yang obyektif, tidak memihak dan mengamati apa adanya. Dengan demikian, coach mampu melihat apa yang terjadi tanpa penilaian apapun dan bahkan ‘blind-spot’ dari si klien itu sendiri. Ketika mendapatkan hal-hal demikian, coach perlu menyampaikan pada klien atas hasil pengamatannya sedemikian rupa agar klien menerima dengan baik. Artinya, menerima feedback seakan ikut melihat apa yang dilihat, seperti melihat cermin dirinya sendiri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberi feedback:

  1. Kesiapan klien sebagai penerima feedback.
  2. Ada trust dari klien sehingga apa yang disampaikan bisa dipercaya oleh klien.
  3. Cara penyampaian yang deskriptif, bukan evaluatif. Berdasarkan apa yang dilihat dan didengar, dengan tutur penyampaian sedemikian rupa sehingga pendengar bisa seakan ikut melihat dan mendengarnya.
  4. Jelas dan akurat. Misal, 2 kali, bukan ‘beberapa kali’. Hindari kata ‘mungkin’, ‘kira-kira’, ‘sepertinya’ dan lain sejenisnya. 
  5. Merujuk pada suatu keadaan perilaku, bukan merujuk pada perorangan sehingga tidak timbul defensif dari klien.
  6. Perlu konfirmasi dari klien agar klien bisa menapak tilas apa yang terjadi, memahami, dan memperbaikinya.
  7. Akan lebih baik lagi bila ada rencana perbaikan yang muncul dari diri klien.

Kata kunci dari keterampilan memberi feedback ini adalah apa adanya dan presisi. Semakin presisi suatu feedback, klien akan semakin jelas apa yang dimaksud sehingga bisa memperbaikinya lebih presisi juga. 

 

Why METAMIND?  read