Meta-Question (1)

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Wednesday, 12 July 2017.

Cara bertanya untuk mengetahui kerangka berpikir seseorang.

 

Meta-Question hanya dikenal di Neuro-Semantics (NS), dimana kita banyak belajar tentang kerangka berpikir seseorang yang menjadi pemicu (drive) dari setiap perilaku. 

 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu memberi makna atas setiap kejadian dan keadaan di sekitar kita. Bahkan terhadap benda sekalipun. Makna (meaning) yang diberikan ini berdasarkan atas kerangka pikiran kita masing-masing, yang terbentuk sejak kecil baik dari pola asuh maupun pembelajaran.

 

Contoh: uang.

Apa arti uang bagi kita?

A: Uang adalah segalanya. Uang pangkal kebahagiaan karena ada uang bisa memenuhi berbagai kebutuhan hidup dan hidup menjadi bahagia.

B: Uang adalah pangkal dosa. Karena kita menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan uang, dan ketika ada uang, seseorang menjadi sombong dan lupa daratan.

 

Dua jawaban di atas memberikan kita gambaran apa yang terjadi dalam pikiran masing-masing dan bagaimana. Dua-duanya dilandasi oleh pengalaman yang berbeda, yang kemudian menjadi kerangka pikiran (frame of mind), yang selanjutnya tentu akan mempengaruhi perilaku yang ditimbulkan. Si A akan bekerja keras untuk mendapatkan uang, sedangkan si B agak enggan walaupun ada uang di tangan.

Menyimak contoh di atas, maka kita tahu bahwa bila kita ingin merubah suatu perilaku, maka yang perlu dirubah adalah makna yang diberikan dan kerangka berpikir (frame of mind) yang melandasi. Untuk mengetahui makna dan kerangka berpikir ini, kita perlu bertanya dengan Meta-Questions.

 

Meta-Question, bukan pertanyaan biasa. Pertanyaan ini menuju ketidaksadaran atau di luar sadar seseorang. Kita melakukan kegiatan setiap hari tanpa kita sadari makna apa yang kita berikan ataupun apa kerangka berpikir yang melandasi. Sehingga ketika ditanya, akan sedikit mengusik kenyamanan seseorang, atau menimbulkan keheranan, bila tidak didukung oleh adanya rasa percaya pada si penanya.

 

Dengan kata lain, meta-question merupakan pertanyaan khusus yang hanya bisa ditanyakan bila sudah ada relasi yang baik antara coach dan klien (coachee). Bila klien sudah siap untuk ditanyakan dan eksplorasi ke dalam diri untuk lebih mengenal dirinya sendiri. Terbuka dan menemukan inti yang menjadi pemicu dari perilaku.

 

Di sisi lain, kemampuan bertanya Meta-Question ini akan mampu mengajak klien (coachee) mengenali motivasi internal masing-masing, menelusuri keyakinan demi keyakinan yang dimiliki untuk terus berprestasi, menjelajah perasaan dan pikiran serta memperkuat keputusan untuk segera ambil tindakan.

 

Sebaliknya, ketidakmampuan bertanya Meta-Question akan membuat proses coaching tersendat, terlebih bila menelurusi kerangka berpikir yang kontra-produktif. 

 

Itulah sebabnya mengapa ketrampilan Meta-Question ini tidak diberikan sebelum mampu menguasai 6 ketrampilan yang lain. Meta-Questions hanya dipelajari di Accessing Personal Genius (modul 2), setelah 6 keterampilan lainnya dipelajari pada modul 1 (Meta-NLP Practitioner atau Coaching Essentials). 

Kata kunci dari ketrampilan Meta-Question ini adalah eksplorasi. Menjelajahi samudra pemikiran dan perasaan dalam benak seseorang yang selama ini tidak tersiratkan, namun tersurat dan sangat signifikan mengendalikan setiap perilaku dan ucapan yang dilakukan. 

 

 

 

About the Author

Mariani Ng

Mariani Ng

She is a Founder of PT. METAMIND Tata Cendekia and the first woman in ASIA who is certified and licensed trainer of  NLP – NS trainings to provide International Certification of Meta-NLP Practitioner, International Certification of Master Practitioner.

Click here for detail

Why METAMIND?  read