Silahkan Menyerah

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Tuesday, 12 July 2016.

Silahkan Menyerah

Ya, benar. Bapak dan Ibu tidak salah baca. Saya tuliskan sekali lagi (sambil bayangkan saya sedang berkata pada Bapak dan Ibu), silahkan menyerah. Silahkan menyerah kalau itu harus terjadi. Kenapa tidak?!!

Kalau memang sudah merasa lelah, stress, pusing dan putus asa, menyerah saja. Saya tahu bahwa ada sebagian dari kita yg sedang membaca ini pasti berusaha menolak bahkan berkata 'tidak' pada setiap kata yang ber'nada negatif' di atas-tidak lelah, tidak stress, dan seterusnya. Lha kalau memang tidak terjadi, kalau memang sedang bersemangat tinggi, senang dan bahagia - kalimat di atas tidak akan merubah keadaan apapun dari diri sendiri (kecuali keyakinan diri mengatakan demikian).

Dan kalau memang benar sedang ingin menyerah, terimalah keinginan itu.

Terimalah bahwa memang sedang ingin menyerah, dan menyerahlah sekalian bila perlu .. Daripada terus bertahan, terus berusaha melawan diri sendiri, menyerah tapi tidak boleh menyerah, menyerah tapi tidak boleh menyerah(capeee deh) ... Berapa banyak waktu yang terbuang buat mikir seperti itu? Berapa banyak energi yang terkuras hanya buat kecamuk ini?

Ketika kita terima untuk menyerah, kita lepas dari kecamuk konflik tadi. Lega. Istirahat sejenak untuk tidak terus berkecamuk dalam pilihan atau masalah. Tubuh tentu merasa lebih relaks dan santai, plong!! Saat itu, mari pikirkan .. Sebenarnya apa sih yang sedang kita hadapi?

Sebenarnya apa yg sedang kita stress-kan?
Sebenarnya apa yang membuat kita ingin menyerah?

Bisa jadi, pikiran kita selama ini telah membiaskan tujuan sebenarnya. Fokus pada tujuan telah berganti menjadi fokus pada masalah.

Bisa jadi, yang kita stress-kan tadi bukannya cara mencapai tujuan semula tapi penasaran mengapa masalah bisa terjadi. Padahal belum tentu tujuan akan tercapai bila masalah ini selesai.

Jangan jangan itu hanya ego saja yang tidak mau kalah.
Jangan jangan itu hanya penyesalan saja karena kita berpikir tidak boleh salah. Yang membuat kita stress ternyata adalah pergelutan diri sendiri agar tidak mudah menyerah, lalu merembet pada semua hal .. alhasil, semua jadi kelihatan bermasalah.

Bisa jadi, yang membuat kita ingin menyerah tadi hanyalah 'trik' pikiran diri sendiri. Di satu sisi, ada pikiran tidak boleh menyerah. Lalu ada sisi lain yang menggoda agar menyerah saja biar bisa santai dan berleha-leha. Lalu kita berusaha mengelak bahwa tidak boleh santai dan berleha-leha sebelum berhasil. Kemudian kita berusaha fokus kembali pada tujuan padahal sebenarnya secara tidak sadar kita terus berpikir tentang masalah tersebut.

Sifat alamiah manusia adalah bertahan hidup. Jadi lumrah dong kalau pikiran berusaha mengajak kita untuk terus waspada terhadap masalah dan hal-hal yang berpotensi negatif. Lalu kemudian kita berusaha memikirkan solusi, dan yang paling bahaya adalah ketika kita merasa sudah tahu jawabannya sebelum lakukan, dan langsung merasa mustahil. Godaan yang paling bahaya adalah ketika kita merasa sudah tahu segalanya, merasa sudah mencoba segalanya padahal itupun hanya permainan dalam pikiran saja. Karena kalau sudah mencoba segalanya, kita pasti tidak akan menyerah sekarang!! Karena selalu ada jalan untuk berhasil, itu pasti!!

So, masih menyerah sekarang?
Silakan .. Dan beri waktu, berapa lama anda mau menyerah? 1 tahun? 1 bulan? 1 minggu? 1 jam? Atau sepuluh menit?

Yang pasti, waktu terus berjalan.
Yang pasti, selalu ada jalan untuk berhasil.
Kita sudah lakukan yang mana?

About the Author

Mariani Ng

Mariani Ng

She is a Founder of PT. METAMIND Tata Cendekia and the first woman in ASIA who is certified and licensed trainer of  NLP – NS trainings to provide International Certification of Meta-NLP Practitioner, International Certification of Master Practitioner.

Click here for detail

Why METAMIND?  read