Team-Player or Group-Player (2)

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Sunday, 10 July 2016.

Team-Player or Group-Player (2)

Kembali pada kerjasama dan sama-sama kerja .. 

Ketika awal memperkenalkan Self-Actualization (SA) Model tahun 2007, saya sempat kepikiran bagaimana aplikasikan SA ini dalam group. 

Bayangkan begini: 

Bahwa setiap orang ingin aktuliasasi diri. Bahkan ada tag-line yang mengatakan bahwa orang akan sukses kalau kerja sesuai dengan hobinya (alias yang 'gue banget'). Kalau usaha atau bisnis sendiri, maka bebaslah orang tersebut beraktualisasi sesuai dengan pikiran dan perasaan sendiri, ambil keputusan sendiri dan tentunya konsekuensi juga ditanggung sendiri. 'Suka-suka dewe', kata orang - tentunya juga karena ada tujuan sendiri, apalagi kalau itu adalah impiannya pribadi. Memang akan lebih berprestasi bila apa yang dikerjakan sesuai dengan pikiran dan hati sendiri, bekerja jadi all-out, lebih disiplin, komitmen dan hasil jadi optimal.

Ketika dalam sekelompok orang, dimana kita berharap ada prestasi yang optimal dalam pencapaian target, tentu perlu dibangun suasana dimana setiap orang bisa beraktualisasi diri .. bisa mengembangkan pikiran dan mengeluarkan ide masing-masing, berharap sesuai dengan impian masing-masing sehingga bisa bekerja dengan bahagia, semangat dan bermotivasi, ada komitmen dari dalam diri sendiri. Leader-nya senang dan pekerjaan jadi ringan. Setiap orang bekerja secara mandiri dan bersama-sama mengejar target yang telah ditetapkan. Ada sense of aktualisasi di dalam. Happy bukan?

Bandingkan kalau setiap anggota group bekerja dengan kepatuhan yang luar biasa, tidak berani mengeluarkan ide, terima keadaan dan pasif, sangat compliance dan 'yes man' setuju all the time atas setiap ide yang diberikan, tidak bisa kreatif ... suasana dingin dan monoton, hasilnya ya monoton pula tanpa ada inovasi apapun, tidak ada perkembangan apalagi terobosan baru, tidak berani. Pilih mana? 

Bila kita ingin suatu team berprestasi, maka perlu ada esensi kehidupan di dalamnya. Yang dihidupi oleh suasana hangat dan kebersamaan dalam bekerja, yang diwarnai dengan kesempatan untuk ekspresi diri dan semangat membangun yang produktif, usul demi usul hasil pemikiran yang dilontarkan dalam ucapan dan perilaku yang kadangkala justru rawan memunculkan konflik. Belum lagi ego dan emosi yang terlibat ketika mulai muncul perdebatan. Apa yang perlu dilakukan seorang leader untuk membangun team yang berprestasi? 

  1. Ketika masing-masing anggota membawa gaya masing2... 
  2. Ketika masing-masing anggota bebas berkreasi dan mengeluarkan ide yang bermacam ragam .. 
  3. Ketika anggota lain tidak terima pendapat salah seorang anggota dan timbul konflik .. 
  4. Atau ada pula sesama anggota saling berdiam diri demi menghindari konflik, tapi stress sendiri .. 

Ada 8 hal yang umumnya muncul dalam pikiran seseorang ketika bergabung dalam group. 7 hal ini pula yang perlu diperhatikan seorang leader ketika ingin membangun tim yang 'hidup' dan berprestasi: 

  1. Apa aman berada di group ini? Orang-orangnya bisa dipercaya? Jujur? Terbuka? 
  2. Apakah saya akan happy di group ini?
  3. Apakah saya diterima di group ini? 
  4. Apakah saya punya kesempatan untuk mempengaruhi orang lain? 
  5. Apakah saya bisa mengatakan yang sejujurnya di group ini? 
  6. Apakah saya bisa menjadi diri saya apa adanya? Atau perlu 'ja-im'? 
  7. Apakah kita bisa kerja bersama? 
  8. Apakah kita bisa saling mengeluarkan potensi diri dan orang lain di group ini? 

Benarkah 8 aspek di atas yang kita pikirkan ketika masuk dalam satu kelompok tertentu? 

Perhatikan urutan nomor demi nomor di atas. Secara tidak langsung itu terkait langsung dengan jenis kelompok yang kita ikuti, ada kelompok komunitas dimana kita bergabung karena punya minat/hobby yang sama, ada kelompok komunitas dimana kita bergabung karena punya tujuan yang sama. Adapula kelompok dimana kita terpaksa masuk karena punya kewajiban yang sama, dan adapula yang terbentuk karena ada tujuan yang sama. 

Kembali pada topik di atas ... 

Kalau di artikel lalu saya bertanya apakah diri masing2 termasuk group-player atau team-player, maka sekarang saya mengajak diri kita masing2 untuk bertanya, leader seperti apakah diri kita ini ketika bekerjasama dalam tim. Dan ingat, tim yang paling esensial adalah keluarga sendiri ;-)

About the Author

Mariani Ng

Mariani Ng

She is a Founder of PT. METAMIND Tata Cendekia and the first woman in ASIA who is certified and licensed trainer of  NLP – NS trainings to provide International Certification of Meta-NLP Practitioner, International Certification of Master Practitioner.

Click here for detail

Why METAMIND?  read