Articles tagged with: coaching

Apa Yang Telah Saya Lakukan (Sehingga Klien Bisa Menemukan Jawabannya Sendiri)?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Thursday, 09 June 2016.

Cerita dari seorang Meta Coach: 'Kemarin saya ditelepon oleh branch manager dari luar kota, cerita tentang masalahnya. Saya hanya melakukan acknowledgement, mengulang kata katanya,  banyak clarify dan sering exploration. Ketika saya bertanya, sering terjadi silent atau jeda..... sore harinya beliau telepon lagi dengan antusias dan mengucapkan terima kasih berulang-ulang, apa yg dianggap sebagai masalah telah selesai, .... dan saya pun merenung sendiri, emang apa yg telah saya lakukan ?'

Persepsi

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 28 March 2016.

Persepsi

Setiap orang punya persepsi, karena kita berespon terhadap persepsi. Ketika kita berbicara, kita berharap orang lain mengerti persepsi kita atau maksud kita. Namun tidak jarang terjadi salah persepsi.

Persepsi adalah apa yang kita pikirkan. Pada saat berkomunikasi, kita berusaha untuk menyampaikan apa yang ada di pikiran kita kepada orang lain.  Komunikasi yang tidak jelas bisa menimbulkan salah persepsi. Untuk itu lakukanlah komunikasi dengan jelas.

Selain dari komunikasi, persepsi juga datang dari sebuah kejadian. Jika dalam komunikasi ada salah persepsi, maka dari sebuah kejadian, bisa terjadi prasangka. Yang berpikir positif akan melihat sebuah kejadian secara positif. Sebaliknya yang berpikir negatif akan melihat sebuah kejadian secara negatif.

Do I Need Coach?

Written by Mariani Ng Posted in Mariani Ng on Monday, 24 August 2015.

Do I Need Coach?

Aneka ragam coaching sekarang ini. Ada bisnis coach, ada trader coach, ada slimming coach, ada therapeutic coach(!), dan lain sebagainya. Dan kalau dilihat dari cara kerjanya bisa dikategorikan dalam 2, performance dan transformational coach. Performance coach boleh memberikan solusi (ngajarin, mentor, nasehat, konseling) sedangkan transformational coach tidak boleh memberi solusi. Nah loh, terus ngapain cari coach kalau tidak diberi solusi?

  

Itu dia. Kalau cari coach perlu jelas apa maunya.

Kalau punya masalah, datanglah ke konselor. Jangan ke coach.

Kalau mau pintar, datanglah ke guru, bukan coach.

Kalau mau ahli/trampil di bidang tertentu hubungi mentor yang specialist di bidang yang sama, bukan coach.

Kalau punya tujuan jelas tapi ga tahu solusinya apa, datang ke konsultan – bukan coach.

Kalau mau sembuh, datang ke terapis – salah kalau datang ke coach.

Ups!! Sekarang ini semua profesi di atas juga mengaku sebagai coach. Yang kalau mau disebut coach ya masuk ke kategori performance coach.

 

Lalu transformational coach itu apa?

Why METAMIND?  read