Global Communication
Global Communication
- • Mariani Ng - 18 August 2024

Cerita ini berawal dari kegemaran saya mengamati perilaku orang. Entah sejak kapan, dulu saya merasa tidak suka berinteraksi dengan banyak orang. Juga tidak suka ngobrol kalau tidak diajak. Bahkan ada teman sejak kecil yang mengatakan bahwa dulunya saya ini pemalu, tidak suka bergaul.
Kemudian kegemaran saya yang awalnya hanya mengamati kemudian berkembang menjadi mengenali orang lewat kata-kata yang dituliskan via SMS (tahun 2004). Dan tanpa sadar pula memang di tahun-tahun itu saya melakukan konseling via SMS, sekarang Coaching via email, Blackberry Messager (BBM) dan juga Whatsapp (WA). Saya tidak main twitter ataupun instagram karena menurut saya dua apps itu lebih bersifat komunikasi satu arah yang mengundang respon, daripada komunikasi interaktif yang panjang dan dalam. Tentunya ini pendapat saya pribadi loh.
Kegemaran yang kemudian saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar, kemudian menjadi bermanfaat ketika saya mengisi acara ‘Secret of Words’ di Radio SMART Fm mulai tahun 2008-2013. Bahkan selama beberapa bulan di awal masa-masa itu ada sesi mengenali karakter via SMS yang dikirimkan. SMS yang kami terima melebihi kuota waktu yang tersedia, bahkan bisa disimpan dan dibahas dalam rekaman untuk beberapa sesi ke depan. Sayangnya banyak yang kemudian menganggap saya ini paranormal atau cenayang. Akhirnya program itu saya hentikan walaupun menurut pihak radio justru meramaikan karena unik.
Memang itu bukan intuisi atau ramalan belaka. Apa yang saya lakukan adalah ilmiah, bisa dijelaskan dari ilmu psikolog maupun pendekatan NLP-NS. Bila ada pendekatan ilmiah dan bisa dijelaskan pola strukturnya, maka berarti bisa dikembangkan dan dibagikan ke orang lain pula. Terlebih lagi di zaman serba cepat ini. Komunikasi tidak hanya saat bertemu, tapi bisa melalui email bahkan yang setiap saat bisa dibaca di smartphone, BBM dan WA. Kenyataannya, banyak terjadi salah persepsi bila komunikasi melalui dunia maya ini. Mulai dari banyaknya singkatan berdasarkan persepsi Si Penulis yang mana pembacanya mengartikan juga sesuai dengan persepsinya sendiri padahal beda. Sampai pada keadaan dimana seseorang mengetik di smartphone-nya sambil tersenyum ceria tapi yang membaca di seberang sana meringis dan kecewa, padahal yang dibaca adalah kalimat-kalimat yang sama.
Semakin menarik lagi ketika mulai melakukan meeting via BBM atau WA. Keduanya memberikan fasilitas demikian, via group chat ataupun meetings/ conference. Pernahkah lakukan itu? Coba deh ajak 4 orang saja ngobrol bareng dalam 1 group chat atau BBM Meetings. Lalu jangan lakukan apapun, diam saja. Maka kita bisa amati beberapa pola perilaku menarik yang kemudian bisa berujung pada miskomunikasi.
Percepatan arus informasi akibat semakin canggihnya arus teknologi ini memang menuntut kita untuk terbuka atas perubahan dan cepat beradaptasi. Bahkan pagi ini saya membaca bagaimana facebook memproyeksikan akan ada facebook ala telepati dalam beberapa waktu mendatang.Weleh.. sekarang saja kita masih sering mispersepsi dengan cara komunikasi gaya kini, bagaimana mau komunikasi ala telepati. Alhasil saya kemudian melihat perlunya ketrampilan global komunikasi, yaitu ketrampilan untuk berkomunikasi interpersonal yang dilakukan dengan bertemu langsung maupun via dunia maya (email, BBM dan WA).
Saya evaluasi, pelajari dan temukan pola-polanya lalu lakukan eksprimen kecil sambil menegakkan beberapa hipotesa pada kejadian-kejadian aktual di lapangan. Sebenarnya tidak jauh dari konsep komunikasi dasar ala NLP-NS, namun seninya adalah bagaimana implementasikan perilaku yang nyata terlihat ke dalam bentuk tulisan, lengkap dengan sikap dan ekspresi yang diperlukan.
Saya bayangkan kalau setiap orang bisa mengembangkan komunikasi global ini, maka komunikasi benar-benar bisa lintas ruang tanpa kekhawatiran terjadi miskomunikasi. Kalau ada istilah globalisasi, maka komunikasi-pun perlu globalisasi. Dengan demikian ada 2 ketrampilan komunikasi yang perlu kita miliki, yakni ketrampilan komunikasi dasar yang digunakan agar trampil berkomunikasi interpersonal saat bertemu langsung, serta ketrampilan komunikasi global, yang digunakan untuk komunikasi global via dunia maya.
Hmmm ... seberapa seringkah kita berpikir untuk berkomunikasi secara global sementara sehari-hari kita mengumandangkan globalisasi dalam bentuk pikiran dan karya saat ini?

Mariani Ng
Recent Posts
Collaborative
- • Mariani Ng - 28 February 2025
Bhutan, Negara Bahagia
- • Mariani Ng - 13 February 2025
Beda Itu Indah
- • Mariani Ng - 08 February 2025
Well-Formed Problem
- • Mariani Ng - 06 January 2025
Pemaknaan
- • Mariani Ng - 06 January 2025
Popular Posts
Apa Itu Neuro-Semantics?
- • Mariani Ng - 03 April 2024
Apa itu Meta Coach?
- • Mariani Ng - 03 April 2024
7 Ketrampilan Dasar Meta Coach
- • Mariani Ng - 20 August 2024
Untuk Apa Neuro Semantics (NS) – NLP Diciptakan?
- • Mariani Ng - 20 August 2024
Apakah Mereka Boleh Berpikir?
- • Mariani Ng - 28 August 2024