Ijinkan Mereka Berpikir
Ijinkan Mereka Berpikir
- • Mariani Ng - 18 August 2024

Atas nama hemat waktu, kita sering memotong pembicaraan orang. Atas nama sudah tahu, kita langsung berikan jawaban walau belum tentu ditanya, itupun saat dia ambil nafas sejenak untuk melanjutkan ucapannya.
Kapan terakhir kali kita ijinkan seseorang untuk berpikir? Coba telusuri kembali apa yang telah pernah kita lakukan. Mengarahkan pembicaraan agar orang tersebut lakukan sesuai yang kita mau, merasa paling tahu dan buru-buru sampaikan agar tidak lupa, atau memberi pertanyaan yang mau tidak mau hanya satu pilihannya.
"Bagaimana menurutmu? Mendingan kita segera berangkat kan?" (Hahaha.. minta pendapat atau memaksakan agar segera berangkat?)
Ah.. satu lagi!! Respon yang kita berikan secara non verbal. Kita tidak potong ucapan orang, tapi berulang kali melirik jam tangan atau buang pandang ke arah berbeda. Kita tidak berusaha mengajari, tapi alis mata naik beberapa kali tanpa sadar. Atau suara keras (apalagi dengan video off saat online), yang mendengar jadi terdiam. Sudah deh, akhiri saja. Pikiran mereka jadi buntu demi melihat ekspresi-ekspresi demikian.
So.. apakah kita mengijinkan orang untuk berpikir? Memberi waktu dan ruang agar mereka bisa bebas berpikir dan merespon saat berbicara? Ada orang yang berpikir sambil berbicara. Ada juga yang perlu diam sejenak berpikir sebelum melanjutkan. Apakah kita berikan rasa aman agar mereka bisa bebas eksplorasi dan kemudian ekspresikan tanpa rasa bersalah atau takut salah?
Mari kita bangun lingkungan yang mengijinkan seseorang menjadi dirinya sendiri dengan kebebasan saat berkomunikasi. Hal sederhana, yang berawal dari apa yang kita ucapkan dan respon yang kita berikan (verbal dan non-verbal). Hentikan keinginan mengatur (controlling), membetulkan (fixing) ataupun berusaha mencerdaskan (lecturing).
Mari kita bangun lingkungan yang mengijinkan setiap orang untuk menjadi dirinya sendiri tanpa rasa takut untuk berpikir dan berekspresi. Inipun bagian dari memanusiakan manusia, wong kè wong.
Namaste.
Jakarta, 11 Maret 2022
Mariani
METAMIND
Meta Coach

Mariani Ng
Recent Posts
Collaborative
- • Mariani Ng - 28 February 2025
Bhutan, Negara Bahagia
- • Mariani Ng - 13 February 2025
Beda Itu Indah
- • Mariani Ng - 08 February 2025
Well-Formed Problem
- • Mariani Ng - 06 January 2025
Pemaknaan
- • Mariani Ng - 06 January 2025
Popular Posts
Apa Itu Neuro-Semantics?
- • Mariani Ng - 03 April 2024
Apa itu Meta Coach?
- • Mariani Ng - 03 April 2024
7 Ketrampilan Dasar Meta Coach
- • Mariani Ng - 20 August 2024
Untuk Apa Neuro Semantics (NS) – NLP Diciptakan?
- • Mariani Ng - 20 August 2024
Apakah Mereka Boleh Berpikir?
- • Mariani Ng - 28 August 2024