Seni Bertanya

Seni Bertanya

  • Mariani Ng - 20 August 2024

Bertanya kelihatannya adalah sesuatu yang mudah dilakukan. Tapi tahukah Anda bahwa bertanya juga ada seninya. Seni bertanya perlu diketahui agar kita dapat mengajukan pertanyaan dengan baik dan mendapatkan jawaban yang tepat.

Seni bertanya bertujuan agar kita tahu cara bertanya yang baik. Hal ini meliputi apakah orang yang kita tanya tepat, apakah kondisinya tepat, dan apakah pertanyaan yang diajukan tepat. Dengan demikian kita akan mendapat jawaban yang tepat pula.

- Kondisi: Perhatikan waktu dan mood orang yang akan ditanya
- Orang : Perhatikan, apakah orang yang akan ditanya adalah orang yang tepat. Hal ini berlaku untuk pertanyaan tertentu, misalnya yang bersifat pekerjaan, pengambilan keputusan, atau bahkan urusan pribadi.
- Pertanyaan: Perhatikan apakah pertanyaan yang akan diajukan sudah tepat, dan mudah dimengerti. Kata-kata yang dipilih akan menentukan jawaban.

Dalam bertanya juga perlu memperhatikan rumus 5W 1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Kalau yang ditanya adalah “pelaku/subyek” maka dia tidakperlu ditanya lagi tentang “who”. Kalau sesuatu sudah pasti akan dilakukan sekarang, maka tidak perlu ditanya tentang ‘when” lagi.
Biasanya yang sering ditanyakan adalah tentang “what’ dan “why”. Padahal ini juga ada seninya. Sebaiknya untuk sesuatu yang sifatnya negatif jangan gunakan “why”.

Untuk pertanyaan yang tujuannya eksplorasi, hindari pertanyaan terutup. Misalnya: “Kamu sudah makan bukan?”, “Kamu mengeri kan yang saya maksud?”. Pertanyaan seperti ini jawabannya hanya “iya’ atau “tidak”, sehingga tidak memberi ruang bagi yang ditanya untuk berpikir.

Bertanya merupakan rangkaian dari komunikasi, sehingga tetap ada dalam etika berkomunikasi. Etika yang paling penting adalah tetap menghargai orang lain/teman bicara.

The Author
Mariani Ng